Sejarah Bisnis Waralaba Di Dunia Dan Perkembangannya Di Indonesia

Waralaba adalah salah satu cara untuk mengembangkan usaha diantara beberapa cara bisnis lainnya. Misalnya dengan membuka cabang atau menjalin kemitraan. Bisnis waralaba sendiri sudah mulai pada tahun 1800-an di Inggris ketika system tied house digunakan oleh pembuat bir untuk memasarkan produk mereka. Ide tersebut kemudian diperkenalkan di Amerika Serikat oleh Isaac Singer pada tahun 1850. Seorang pembuat mesin jahit Singer. Ketika ingin meningkatkan distribusi penjualan mesin jahitnya. Meskipun usahanya tersebut mengalami kegagalan.

Kemudian caranya ini diikuti oleh pelaku waralaba lainnya yang lebih sukses, yaitu John S. Pemberton, pendiri Coca Cola. Namun menurut sumber lain yang mengikuti Singer, cara ini  bukan berasal dari Coca Cola. Melainkan berasal dari sebuah industri otomotif yaitu Motor Industry, pada tahun 1898. Dalam perkembangannnya, bisnis ini mengalami berbagai penyempurnaan terutama pada tahun 1950-an, yang kemudian dikenal dengan waralaba bisnis (business format) atau sering pula disebut sebagai waralaba generasi kedua. 

Bisnis Franchise atau waralaba dengan cepat menjadi model yang dominan dalam mendistribusikan barang dan jasa di Amerika Serikat. Menurut The International Franchise Assocation, sekarang ini satu dari dua belas usaha perdagangan di Amerika Serikat adalah franchise. Bisnis franchise atau waralaba ini kemudian berkembang dengan pesat karena metode yang digunakan ini menjalar hingga ke berbagai jenis bidang usaha, seperti restoran, bisnis retail, salon rambut, hotel, dealer mobil, stasiun pompa bensin, dan sebagainya.

Sedangkan di Indonesia sendiri, franchise mulai dikenal sejak tahun 1970-an, ketika masuknya Shakey Pisa, KFC, Swensen, dan Burger King. Perkembangan bisnis waralaba berkembang sangat pesat mulai tahun 1995. Namun setelah itu, usaha franchise mengalami kemerosotan yang tajam karena krisis moneter yang terjadi di Indonesia. Para penerima waralaba asing terpaksa menutup usahanya di Indonesia, karena nilai rupiah yang terperosok sangat tajam. Hingga tahun 2000, franchise asing masih menunggu untuk masuk ke Indonesia. Hal tersebut disebabkan karena ekonomi Indonesia yang belum stabil yang ditandai dengan perseteruan para elit politik. Hingga pada tahun 2003, bisnis franchise atau waralaba kembali berkembang dengan sangat cepat. 

Perkembangan bisnis waralaba di Indonesia semakin pesat, jika dulu hanya didominasi oleh perusahaan waralaba atau franchise asing saja. Maka saat ini, perusahaan lokal juga menunjukkan kekuatan bisnisnya. Jika dulu kita hanya mengenal beberapa fast food asing, maka sekarang banyak bisnis fast food asli Indonesia yang kita jumpai, salah satunya yaitu Rocket Chicken. Perusahaan yang bergerak di bidang restoran makanan cepat saji ini didirikan oleh Nurul Atik bersama kakaknya pada tanggal 21 Februari 2010 dengan membuka gerai pertamanya di Semarang. Rocket Chicken menyajikan berbagai makanan mulai dari fried chicken, rocket cheesy, nasi goreng, ayam geprek, dan berbagai minuman lainnya. 

Rocket Chicken semakin berkembang setelah membuka kemitraan dengan modal terjangkau, serta dapat dikelola baik oleh perorangan maupun perusahaan yang sudah berbadan hukum. Apakah Anda tertarik untuk memulai bisnis kuliner yang sudah dikenal oleh masyarakat luas? Segera hubungi informasi yang tertera dibawah ini:

www.rocketchicken.co.id    

Apps Android/iOS: Rocket Chicken

Rocket Chicken  Sidomoyo, Godean, Sleman Yogyakarta    

Email: [email protected]

Telp: 0818 277 981 (kemitraan)